Metroterkini.com - Mantan Panglima TNI Dr. Moeldoko yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan kunjungi Kabupaten Nias dalam rangka Pelantikan Drs. Sokhiatulo Laoli, MM sebagai Koordinator Wilayah Sumatera HKTI yang akan berlangsung di Gedung Salak Madu jalan Nias Tengah Sumatera Utara, Jum'at (31/01/2020)
Ketua umum DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Jend. TNI (Purn) Dr. Moeldoko melantik Drs. Sokhiatulo Laoli, MM sebagai Koordinator HKTI Wilayah Sumatera. Organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), bergerak untuk memperjuangkan hak politik para petani seraya meminta para petani untuk lebih kreatif dan inovasi.
Hadir pada pelantikan tersebut Sekjen Dewan pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Mayor Jend TNI (Purn) Bambang Budi Waluyo, Wakil Bupati Nias Arosokhi Waruwu, SH., MH, Kepala daerah dan wakil kepala daerah se - Kepulauan Nias para pimpinan Forkopimda se - Kepulauan Nias, para koordinator wilayah KHTI se - Indonesia.
Hadir juga Dandim 0213/Nias Letkol Inf Y. Reymond RS Purba SH.M.tr, mewakili Kapolres Nias kompol. Yafao harefa SH.
Usai dilantik, Sokhiatulo Laoli menerima bendera HKTI yang diserahkan langsung oleh mantan Panglima TNI Moeldoko.
Drs. Sokhiatulo Laoli, MM dalam sambutannya sebagai Korwil Sumatera Utara (HKTI) mengucapkan, selamat datang kepada Jend. TNI (Purn) Dr. Moeldoko berserta rombongan di Kabupaten Nias. "Atas permintaan saya, akhirnya Ketua Umum DPN (HKTI) datang ke Nias sekaligus melantik saya sebagai koordinator wilayah Sumatera Utara".
“Saya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan sebagai Korwil Sumatera HKTI, saya siap berjuang untuk mewujudkan harapan DPN HKTI untuk memajukan pertanian di wilayah Indonesia bagian Barat," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Sokhiatulo Laoli juga menjabat sebagai Bupati Nias meminta kepada Kepala Staf Kepresidenan Indonesia untuk memperhatikan Nias di bidang pemekaran.
“Saat ini Kabupaten Nias memiliki cita-cita untuk dapat mendirikan Universitas Negeri Nias bahkan kita sudah menyiapkan lahan, namun terhambat dengan adanya moratorium. Untuk itu saya minta agar hal ini di sampaikan ke pada Presiden agar Nias dapat diprioritaskan ungkap Bupati Nias," tambahnya.
Kepala Staf Kepresidenan juga mengajak masyarakat selain menanam padi, juga mengajak petani Nias untuk menanam bawang, jagung, kedelai, serta buah buahan.
"Harapannya mari kita perbaiki cara bertani kita dengan menggunakan sistem teknologi yang ada, Bibit padi sawah Varietas M – 400 yang kita tanam tadi di Desa Baruzo adalah bibit hasil teknologi terbaru yang dapat menghasilkan 10 ton per 1 hektare sawah untuk itu mari sungguh sungguh bertani dan bermimpilah untuk menjadi petani kaya," harapannya. [epianus]